Sabtu, 03 April 2021

UMY Luncurkan Radio Suara Edukasi di SD Muhammadiyah Penggung

 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kembali memberikan sumbangsih nyata kepada masyarakat di kala pandemi. Kali ini melalui Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) dibantu KKN Muhammadiyah Mengajar, sukses meluncurkan saluran dan juga studio radio Suara Edukasi di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Penggung, Kepanewon Kokap, Kulonprogo.


 

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan sebagai reaksi dari situasi pandemi yang masih belum tahu kapan akan berakhir, radio Suara Edukasi diharapkan hadir sebagai solusi baru dalam kegiatan belajar mengajar.

“Hal itu disebabkan, sekolah-sekolah saat ini terpaksa melaksanakan KBM dari rumah. Situasi ini sudah berjalan hampir satu tahun, dan menjadi kejenuhan yang tak kunjung berujung bagi guru maupun siswa,” katanya.

Maka dari itu, lanjutnya, UMY yang telah berkomitmen untuk terus optimis dan bergerak maju, memberikan inovasi dan solusi yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat untuk mengatasi problematika tersebut dengan adanya radio Suara Edukasi.

“Solusi yang ditawarkan terbilang murah dan terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat khususnya Kulonprogo dengan Radio Suara Edukasi ini,” ujarnya.

Apalagi menurutnya di daerah sekitar SD Penggung masih belum terjangkau jaringan internet yang mumpuni. “Sehingga ini menjadi alternatif yang sangat bagus sebagai media pembelajaran di era sekarang (pandemi),” imbuhnya.

Radio Suara Edukasi yang memiliki tagline sekolah di Udara dapat diakses pada jaringan 107.8 Mhz.

Angin Segar Kegiatan Belajar Mengajar

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Penggung, Ririn Agustian dengan adanya program ini menjadi angin segar bagi guru-guru SD Muhammadiyah Penggung, karena dapat memberikan alternatif belajar yang baru bagi siswa.

“Jujur saja, siswa sudah banyak yang mengeluh dengan kondisi belajar saat ini. Jadi ini menjadi angin segar bagi kami untuk menjadikan Radio Suara Edukasi sebagai media pembelajaran yang baru,” serunya.

Selain itu juga, radio Suara Edukasi menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Penggung. “Karena radio Suara Edukasi sudah masuk sebagai ekstrakurikuler baru, jadi siswa bisa mencoba menjadi penyiar,” jelasnya..

Nantinya kelompok KKN 01 UMY Muhammadiyah Mengajar yang dihadirkan di SD Muhammadiyah Penggung, akan bertugas membentuk program pembelajaran menggunakan radio tersebut. Ada harapan kegiatan ini akan terus berlanjut, dan akan lahir karya-karya baru dari siswa melalui media Radio tidak hanya untuk media pembelajaran saja.

Implementasi Nilai Karakter Gotong Royong pada Siswa SD Muhammadiyah Penggung

 

Pendidikan tidak sebatas ruang kelas. Pada dasarnya manusia lahir di masyarakat dan menjadi bagian dari masyarakat sepanjang hidupnya. Oleh sebab itu, selain akademik, Pendidikan juga mengarah kepada penguatan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual. Mengingat pentingnya aspek sosial sebagai bekal hidup di tengah masyarakat, sejumlah siswa beserta guru SD Muhammadiyah Penggung melakukan kunjungan ke rumah Ibu Murdiningsih, warga dusun Anjir, RT 90/ RW 26 pada Kamis, 10 Agustus 2017.

Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka mewujudkan implementasi nilai karakter “gotong royong” pada siswa melalui kegiatan membantu pembuatan lantai salah satu warga, sebagai bagian dari Program Lantainisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMD Dalduk dan KB) Kabupaten Kulon Progo. Siswa bersama-sama dengan warga setempat saling membantu, bahu membahu mengangkut batu dan sebagian siswa lainnya membantu membersihkan lingkungan sekitar rumah Ibu Murdiningsih yang masih berlantaikan tanah dan berdinding anyaman bambu. 


Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Syaifudin selaku Kepala Dusun Anjir dan Ketua RT, Bapak Wahana Sujud, Tenaga Pendidik dan siswa SD Muhammadiyah Penggung serta warga sekitar. Siswa berjalan kaki dari sekolah menuju lokasi yang jaraknya sekitar 300 meter dengan medan naik turun. Meski demikian, tidak menjadi alasan bagi semangat siswa SD Muhammadiyah nggung untuk surut. Mereka bahkan sangat antusias dan bahagia bisa melakukan kegiatan untuk Pemembantu orang lain yang membutuhkan.

Keluarga Ibu Murdiningsih menyambut baik kehadiran siswa SD Muhammadiyah Penggung dan sepenuhnya mendukung kegiatan gotong royong di rumah-rumah warga sekitar sekolah. Selain dirasa meringankan beban warga dalam menyelesaikan pekerjaan membuat lantai, kegiatan ini akan melatih siswa bersosialisasi dengan masyarakat, meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama, serta menambah wawasan siswa pada hal-hal baru yang ditemui selama kegiatan.

Program-program yang menjangkau semua kalangan seperti ini diharapkan bisa terus dilaksanakan. Semoga dengan adanya kegiatan yang melibatkan masyarakat dan siswa secara langsung, dapat memberikan perubahan positif, baik pada sistem pengajaran di sekolah maupun pada sikap siswa dalam bersosial dengan masyarakat.

KKN UMY, Dampingi Guru SD Muhammadiyah Penggung Produksi Program Radio Edukasi

 Di saat pandemi Covid-19, persoalan yang muncul pembelajaran jarak jauh adalah susahnya sinyal dan keterbatasan biaya memiliki perangkat gawai serta membeli paket data. Di daerah pegunungan, sinyal seluler susah diakses. Sementara itu, beberapa materi pembelajaran sebenarnya bisa diajarkan kepada siswa dengan memanfaatkan teknologi radio, sehingga akan menghemat penggunaan paket data internet. 

Bermula dari permasalahan yang dihadapi siswa, orang tua siswa, dan guru ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisiatif mendirikan radio komunitas untuk edukasi di Kulon Progo. Inisiatif ini dijalanankan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Radio Edukasi.
Salah satu program yang dilakukan adalah dengan memfasilitasi para guru untuk memproduksi program siaran radio. “Agar program KKN terus berkesinambungan, program utama yang dijalankan mahasiswa adalah membantu para guru agar bisa memproduksi program siaran radio,” jelas Dr. Fajar Junaedi, dosen pembimbing lapangan tim 1 KKN Radio Edukasi UMY, Kamis (28/1). Sebelum KKN mahasiswa telah mengikuti serangkaian workshop yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengembangan Masyarakat (LP3M) UMY. “Mahasiswa telah menguasai materi tentang cara fasilitasi, penulisan naskah program radio, produksi program dan bahkan produksi konten podcast juga,” tambah Fajar.
 

 
Sebagai bukti kemampuan mahasiswa, tim 1 KKN UMY berhasil mendampingi para guru di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Penggung, Kokap, Kulon Progo. Melalui workshop produksi program radio yang dilakukan di SD Muhammadiyah Penggung, Rabu (27/1). Tim ini terdiri dari Amalia Nur Shafira (Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris), Nurfitria Hidayati (Program Studi Pendidikan Bahasa Arab), Dhea Kurniawati (Program Studi Manajemen), Al Indrawan Putra (Program Studi Hubungan Internasional), Verensia Vista Monzalsha (Program Studi Hubungan Internasional kelas Internasional, Mohamad Hilman Nurhakim (Program Studi Farmasi), dan Luthfia (Program Studi Teknik Sipil).
Melalui workshop dan pendampingan, para guru bisa menghasilkan program siaran edukasi yang nantinya disiarkan melalui Radio Suara Edukasi yang dirintis oleh sekolah dengan pendampingan dari UMY. Selain membuat program radio, para guru juga diajak memproduksi podcast. “Kami berharap, radio bisa digunakan untuk pembelajaran di sekolah dan program yang disiarkan melalui podcast bisa tersebar ke seluruh Indonesia, sehingga produksi siaran edukasi para guru di SD Muhammadiyah Penggung bisa digunakan di berbagai sekolah lain juga,” ujar Mohammad Hilman dalam workshop.
 
Kepala divisi pengabdian mahasiswa LP3M UMY, Dr. Aris Slamet Widodo memberikan apresiasinya terhadap semangat berbagi dan filantropi mahasiswa peserta KKN. “Mengapa kami di UMY memilih menjalankan program KKN radio edukasi tentu saja karena kebutuhan nyata masyarakat di masa pandemi adalah mendapatkan akses pendidikan yang sama. Di sinilah UMY bergerak, hadir dengan nyata untuk mengabdi,” pungkasnya.
 
sumber : kumparan.com